Kabar baik bagi pekerja radiasi maupun masyarakat umum yang berisiko terkena paparan radiasi. Upaya perlindungan diri terhadap radiasi terutama bagi orang-orang yang menangani radiasi secara langsung kini sudah semakin ditingkatkan. Baru-baru ini, sekelompok mahasiswa dari Program Studi Teknik Nuklir bekerja sama dengan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UGM membuat inovasi di bidang proteksi radiasi yaitu apron dari material kulit sintetis dengan filler Timbal. Inovasi ini merupakan output dari kegiatan yang mereka lakukan, yaitu Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) yang didanai oleh DIKTI.
Ide awal pembuatan apron dari kulit sintetis berangkat dari ketidakpuasan akan apron radiasi yang ada secara komersial sekarang ini. Apron yang biasa dipakai misalnya di Unit Radiologi di rumah sakit dan instansi penelitian nuklir (BATAN) adalah apron yang terbuat dari plat Timbal berlapis kain. Terdapat beberapa kelemahan apron jenis ini, misalnya kaku dan berat sehingga kurang nyaman dan menyulitkan pengguna. Oleh karena itu, material kulit sintetis dipilih karena dipandang mampu mengakomodasi kebutuhan akan bahan yang lebih fleksibel, ringan, mudah dibuat, dan hemat dari segi biaya produksi.
Material apron utamanya terdiri dari campuran bahan PVC (Polyvinile Chloride), DOP (Di -2-ethylexy Phthalate) dan serbuk Timbal (PbO dan PbCl2). Berbagai macam variasi komposisi bahan dianalisis dengan pengujian atenuasi gama menggunakan sumber Cs-137 demi mengetahui kemampuan bahan dalam menyerap radiasi gama. Komposisi terbaik dengan nilai koefisien atenuasi terbesar kemudian dipilih untuk kemudian dilakukan pengujian dari segi kekuatan. Uji kekuatan mengacu pada standar SNI-1294 2009 tentang Kulit Imitasi. Berdasarkan hasil penelitian, material apron dari kulit sintetis ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Deskripsi |
PbO |
PbCl2 |
Ketebalan (mm) |
1,5 |
1,5 |
Massa tiap luasan (kg/m2) |
0,018 |
0,016 |
Massa jenis (gr/mL) |
1,17 |
1,18 |
Koefisien Atenuasi (mm-1) |
0,0809 |
0,0825 |
Kemampuan Tarik (N) |
500 |
500 |
Kemampuan Mulur (%) |
15 |
15 |
Energi γ maksimum (keV) |
662 |
662 |
Secara umum, apron dengan material kulit sintetis ini mengakomodasi kebutuhan akan apron yang aman terhadap radiasi gama yang mungkin terjadi di lokasi dengan paparan energi gama sedang (~662 keV), misalnya di instalasi Unit Radiologi, instansi BATAN, dan di industri yang memanfaatkan sumber gama energi sedang. Dengan spesifikasi material dalam hal kekuatan fisik, apron jenis kulit sintetis ini juga unggul karena kuat, dapat mulur, fleksibel, tipis, ringan, dan nyaman dipakai. Hasil penelitian ini sekiranya memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sistem proteksi dan keselamatan radiasi di Indonesia.
Tim PKM-P Universitas Gadjah Mada
Widya Rosita S.T., M.T.
Akhmad Aji Wijayanto (10/301043/TK/36775)
Faiz Asyifaa Mohtar (10/301041/TK/36774)
Sita Gandes Pinasti (10/301075/TK/36795)
Firliyani Rahmatia N (11/319312/TK/38441)
Anggraeni Ayu R (11/317398/FK/14633)