INDONESIA INTERNATIONAL GEOTHERMAL CONVENTION & EXHIBITION (IIGCE) 2015

Tim mahasiswa Teknik Fisika UGM berhasil mempublikasikan  karyanya pada Indonesia International Geothermal Convention dan Exhibition (IIGCE) 2015. Acara IIGCE 2015 dilaksanakan secara parallel dengan EBTKE Conex 2015 namun dibuka dengan upacara yang sama oleh menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden RI Ir. JokoWidodo. IIGCE 2015 berlangsung selama 4 hari, dimulai dari tanggal 19 Agustus 2015 acara dibuka dengan upacara di Jakarta Convention Centre (JCC) dimana setelah itu langsung dilaksanakan exhibition dan convention dengan berbagai pembicara yang hebat salah satunya adalah ketua INAGA (Asosiasi Panas Bumi Indonesia) dan Minister Energy & Resources New Zealand. Kemudian pada sore hari dimulai sesi technical paper yang dilaksanakan secara parallel juga. Pada tanggal 20 Agustus acara conventionexhibition ,dan technical paper session dimulai kembali dan ditutup pada sore hari. Tanggal 21 dan 22 Agustus acara dilanjutkan dengan site visit ke PLTPB Patuha milik PT Geo Dipa energi.

Teknik Fisika mengirimkan banyak delegasi dalam acara IIGCE 2015 dan EBTKE Conex 2015, terhitung pada IIGCE Teknik Fisika mengirim 2 delegasi dari perwakilan tim yang berbeda untuk technical paper session dengan judul yang berbeda, 2 perwakilan tersebut yaitu Didit Setyo Pamuji dan saya sendiri, Tubagus Dimas Aditiarachman. Pada EBTKE Conex 2015 delegasi yang dating karena mengikuti lomba poster adalah Chairil Linggabinangkit, Bahrul Jaalali, dan Zakariya Arif. Saya dan Didit mendapat kesempatan untuk mepresentasikan hasil karya kami pada hari kedua namun di ruang yang berbeda. Setelah presentasi dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab oleh penonton dan banyak pertanyaan yang cukup kritis tentang karya saya yaitu “Utilization of Waste Brine Water in Geothermal Power Plant with Organic Rankine Cycle”, beberapa pertanyaan dapat saya jawab namun ada juga pertanyaan yang akhirnya menjadi bahan evaluasi saya untuk karya tim saya yang kebetulan karya tersebut merupakan penelitian tugas akhir kami yang beranggotkan Tubagus Dimas Aditiarachman, RizkyRachmadi, Ramanda, Dian Dianti Avoressi dan FahmiFahrurozi.

Yang hebat dari acara IIGCE 2015 adalah para peserta, baik peserta technical paper, pesertabooth (exhibitor), dan pembicara untuk sesi convention. Para peserta dan pembicara tidak sedikit yang berasal dari luar negeri,  hal ini dikarenakan Indonesia memiliki cadangan 40% panas bumiduniasehinggabanyak yang melirik Indonesia dalam hal pengembangan, investasi, dan regulasi terkait panas bumi. Selandia baru contohnya sebagai negara yang telah menjadi partner baik Indonesia dalam mengembangkan energy panas bumi membuka booth terbesar pada exhibition, dan selain itu juga mengirimMinistry of Energy and Resources untuk menjadi pembicara di convention. Di luar itu banyak sekali perusahaan, institusi, dan individu hebat yang ikut berpartisipasi, tercatat Negara yang ikut berpartisipasi adalah Italia, Singapura, Indonesia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Belanda, dan Inggris. Dari Indonesia perserta berasal dari UGM, ITB, UI, Pertamina Geothermal Energy, Star Energy, UNPAD, dan masih banyak yang lain.

Acara berskala internasional ini membuat saya memiliki banyak kenalan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, sebagai contoh saya mendapat kesempatan untuk berbincang dengan professor dari The University of Auckland Geothermal Institute dan mendapat kontaknya untuk rencana melanjutkan studi S2 disana, dan juga sempat berbincang dengan Sales President dari manufaktur geothermal power plan (“ORMAT”). Selain itu masih banyak kenalan yang saya dapat saat exhibition seperti kenalan dari Chevron, Halliburton, GeoDipa, Schlumberger, dan lain-lain.

Di akhir acara pada tanggal 20 Agustus dilaksanakan upacara penutupan oleh ketua INAGA yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pemenang Writing CompetitionPhoto Competition, dan Best Booth. Alhamdulillah saya mendapatkan Juara Harapan 2 pada writing Competitiion dan mendapat sertifikat dan uang tunai sebesar Rp. 3.000.000. semoga IIGCE 2015 bisa terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya karena IIGCE merupakan acara panas bumi terbesar di Indonesia yang pastinya membawa banyak manfaat bagi Indonesia. Untuk mahasiswa Teknik Fisika UGM, jangan lupa untuk mencoba ikut acara ini tahun 2016, sebagai catatan mahasiswa Teknik Fisika angkatan 2011 yaitu Yose Arhdian Farasi juga menjadi juara di IIGCE 2013 sebagai 1st Winner pada writing competition.

 

— Tubagus Dimas Aditiarachman

Keep reading