Parade, di Tengah Semangat Berjuang dan Kekeluargaan

Berbicara tentang olahraga, secara tidak langsung semua orang membutuhkannya. Siapa yang tidak mau punya tubuh sehat? Siapa yang tidak mau memiliki body goals yang mantap? Pun, pada masyarakat di fakultas manapun itu, tidak memandang apakah orang-orangnya memiliki stereotype lebih suka menghitung atau berdebat, olahraga merupakan salah satu hal yang menjadi wadah khusus di kala kesibukan beraktivitas.

Lalu apakah kalian suka menonton konser di keramaian? Atau kalian lebih suka mendengarkan lagu-lagu favorit di playlist handphone di kala senggang? Atau mungkin, ketika suntuk sedang tidak ada kerjaan, kalian selalu mencorat-coret buku tulis tanpa alasan? Seni, katanya. Ya, berbeda dengan olahraga, seni mungkin lebih berjiwa, ia memiliki wajah yang menampakkan ekspresi. Namun, keduanya tak dapat dipungkiri selalu menjadi tempat berpaling orang-orang ketika telah lama terjebak di dalam kesibukan.

Bidang Olahraga dan Seni (OS) Keluarga Mahasiswa Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (KMTNTF) merupakan wadah kecil bernaungnya orang-orang yang ingin ‘melarikan diri’ dari kesibukan tadi. Dengan salah satu program kerjanya, yaitu PARADE EUREKA (Perhelatan olahraga dan seni eureka) bidang ini memiliki satu tekad yang kuat dalam rangka memperkuat hubungan keluarga dari dalam yaitu: Semua bisa sehat dan senang! Ya, semuanya. Tak terkecuali pada pendatang baru maupun pemain-pemain lama yang masih menunggu waktu yang tepat untuk kelulusannya.

Parade pada tahun 2017 kemarin memiliki wajah baru yang agak berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan mengusung tema, “City of Lights”, Parade cukup berhasil membawa kesan gemerlapan kota yang cukup erat pada kehidupan kita sehari-hari hingga akhir. Tema tersebut sebenarnya menceritakan kesibukan kita semua, yang kadang terbutakan oleh gemerlapan lampu-lampu kota yang fana. Coba berhenti sejenak, merapat dengan kawan terdekat, lalu cobalah habiskan waktu menikmati gemerlapan kota tersebut bersama, maka waktu yang terbuang tidak akan menjadi sia-sia. Pesan yang tersirat tersebut sejalan dengan bagaimana Parade semula dicanangkan.

Parade sendiri memiliki beberapa rangkaian acara. Yang menjadi pembuka adalah lomba-lomba yang berkaitan dengan olahraga, dan lomba ini terus berlangsung hingga 2 hari sebelum acara penutupan. Lomba olahraga tersebut mulai dari lomba sepakbola, basket, futsal, badminton, tennis meja, dan voli. Pertengahan rangkaian acara diselipi dengan lomba-lomba manis dan menghibur, yang berhubungan dengan seni. Ada lomba memasak yang diselenggarakan dengan ketentuan bahan baku tertentu, lalu lomba akustik, lomba fotografi dan puisi yang diikuti oleh individu, dan lomba yang paling membuat semua orang berjoget, yaitu lomba karaoke. Sedangkan di akhir penghujung rangkaian, kita bisa menikmati konser gratis dengan pengisi acara dari seniman-seniman berbakat langsung dari keluarga kita sendiri, bernama RUM (Refresh Ur Mind). Memang apabila dirasa, kecil dan ‘buang-buang waktu’, tetapi tak disangka ketika sudah 1 atau 2 tahun menetap, acara ini menjadi salah satu ajang yang dinanti.

Tahun 2017 menjadi tahun yang krusial bagi para kakak kita angkatan 2014, kesibukan untuk menempuh tugas akhir sudah mulai terasa. Namun tak disangka pula, mereka, yang berasal dari program studi Teknik Fisika berhasil merebut  juara umum untuk lomba olahraga. Juara 2 jatuh di tangan seniornya, yaitu angkatan 2013 ++, dan juara 3 diraih oleh angkatan yang paling muda yang juga berasal dari program studi Teknik Fisika, yaitu angkatan 2017.

Lomba seni sedikit memiliki cerita berbeda karena angkatan 2016 program studi Teknik Fisika yang menjadi panitia utama berhasil menyabet juara umum. Juara dua diraih oleh Teknik Fisika angkatan 2014 , dan juara ketiganya lagi-lagi diraih oleh angkatan termuda, yaitu Teknik Fisika 2017.

Sempat hampir dibatalkan karena hujan, acara closing RUM akhirnya dapat berjalan dengan semestinya, walaupun harus berbasah-basahan. Dibuka pukul 18.00 setelah adzan berkumandang, pengisi acara telah siap bersenandung dengan 2 orang pengiring yang memegang gitar dan cajonnya. Tidak lupa disana juga bisa menikmati roti bakar hangat yang langsung dibakar ditempatnya sebagai teman meneduh dan menikmati hiburan. Acara kemudian benar-benar ditutup setelah awarding dan pengumuman pemenang, dan pengisi acara terakhir yang berasal dari angkatan 2014 menyenandungkan ‘Can’t Take My Eyes of You’. Disinilah akhirnya dapat terasa bagaimana mengenal keluarga, berkompetisi yang sportif, memahami, dan men-support satu sama lain kala keadaan apapun.

Keep reading